Medan //MSN,
Tujuh hari sudah berlalu dan engkau tetap dalam kenangan sahabat kami "Selamat Purba" atas kepergianmu hari Sabtu tanggal 17 Mei 2025.
Berat rasanya melupakanmu kawan, banyak hal yang seharusnya kita kerjakan bersama dan saat ini kami sangat butuh kerja sama, tapi engkau tidak ada disamping kami.
Sedikit bernostalgia atas kebersamaan kita kurang lebih 2 tahun TIM SAR , teman-teman anda selalu mengenangmu baik dari IMO -FJP SU terlebih kita bertiga yang pernah mengukir hari-hari melalui tulisan, ketawa, senyum.
Setiap hari berjalan bersama dengan bertiga, ketiga yang kita sebut Teman Investigasi dan Meliput Selamat-Alisa-Relikhius (TIM SAR), setiap hari menelusuri lorong-lorong perkantoran, menjalani jalan yang berliku berpuluh bahkan beratus kilometer setiap hari, mana kala ada yang perlu diberitakan.
Setiap berangkat penuh semangat dan senyum walau sering pulang tanpa hasil tetap menunjukan rasa kebersamaan bertiga.
Tetapi anda mengalami sakit apakah karna kelelahan atau karna sesuatu hal gangguan kesehatan sehingga membuatmu lemas dan menderita. Maka jalan satu-satunya harus berobat dan memerlukan perawatan secara intensif.
"Saat kamu di rumah sakit, untuk kedua kalinya besar harapan kami anda cepat sembuh dan kembali bersama kami, kamu yang sabar ya, Selamet purba, tabahkan harimu untuk bersabar berobat.
Kami saling bergantian mengunjungimu di RS.Royal Prima, untuk beri semangat agar cepat pulih.
Berapa hari kemudian hati kami begitu tergoncang mendengar bahwa anda dirawat di ruang ICU karna tidak sadar, namun 3 hari kemudian kami dapat berita dari anak kita bahwa papa tidak tertolong lagi dan pergi untuk selama-lamanya".
kata putri pricilyaPurba melalui telpon seluler sambil menitikkan air mata.
Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan istri dan anak-anakmu, dia telah meninggalkan kita dan tak kembali lagi, suara istrimu dan anakmu diujung telpon seluler jauh di sana.
"Selamet Purba, mengapa kamu secepat itu tinggalkan kami, padahal kami semua sayang banget ke kamu, butuh kebersamaan denganmu
, tapi kamu ninggalin kami begitu cepat, pergi ,tanpa ada kata apapun darimu" batinku berkata.
Lantas, hari- hari berlalu dan kami mencari mu di setiap sudut ruangan dimana kita sering berkunjung bersama tetapi kami tidak menemukanmu lagi sahabat dan teman sependeritaaan, teman berbagi rasa, teman seperjuangan, kami baru sadar bahwa goresan-goresan pena selama ini, canda dan tawa sebuah kenangan yang tidak mudah dilupakan.
Kami berharap bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Namun, sekarang semua itu tinggal kenangan, yang bisa membuat hati pilu. Kami akan selalu mengenang dirimu walau sudah tidak bersama lagi di dunia ini.Doa kami mengiringimu ke dalam surga.
(Ditulis : Aleksander Gulo, dari Simpang selayang PANDI Medan 24/05/2025).