News

Aristawidya Maheswari usia 15 tahun Siswa Berprestasi Peraih 700 Piala Tidak Diterima di SMA Negeri Jakarta.

Admin



Jakarta // MSN,

Cukup viral di media sosial  FB Trueworship menyampaikan bahwa seorang siswa yang akan tamat SMP dan melanjut ke Tingkat SMA, namun sampai sekarang beberapa tempat telah mendaftar akan tetapi tidak ada satupun yang menerima. Ada apa gerangan pendidikan kita seorang siswa yang berprestasi tidak dapat masuk SMA  negeri manapun di Jakarta?

Baca penjelasan dibawah ini:

Siswa Berprestasi Peraih 700 Piala Tidak Diterima di SMA Negeri Manapun Akhirnya Putus Sekolah.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberikan penjelasan mengenai tak diterimanya Aristawidya Maheswari usia 15 tahun di SMA mana pun pada penerimaan peserta didik baru 

Arista merupakan seorang siswi yang berpretasi yang berhasil meraih 700 piala yang merupakan alumnus SMPN 92 Jakarta. 

Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Syaefuloh Hidayat menjelaskan bahwa Arista memang mengikuti beberapa jalur pada PPDB tahun ini.

Pertama, Arsita mendaftar jalur afirmasi pada tanggal 19 Juni. Ia memilh SMA 12, SMA 6, dan SMA 121, tetapi belum berhasil diterima kierena kalah dari segi usia. 

"Seleksinya yang pertama adalah memenuhi kriteria afirmasi. 

Seleksi kedua memang kita menggunakan usia. Memang Arista ini usianya 15 tahun 8 bulan hari pada saat PPDB," kata Syaefuloh. 

Kemudian.

Arista juga mengikuti jalur zonasi pada tanggal 26 Juni. Dia mendaftar di SMA 36,59 dan SMA 53, tetapi belum lolos. 

"Kemudian memang ikut juga jalur prestasi akademis yang menggunakan nilai rapor," tambah nya. 

Nilai Arista 7.763 daftar di SMA 12 dan 21, sementara di SMA 12 itu nilai paling rendahnya 8.265 dan SMA 21 paling rendahnya 8.486," ujarnya.

Selanjutnya, Arista juga mencoba pretasi yang sangat akademis. Meski ia memiliki prestasi yang sangaat banyak, Syaehfulloh mengklaim bahwa Arista tak diterima lantaran prestasi tertinggi dalam bidang seni rupa adalah kejuaraan tingkat kotamadya.

Menurut Drs A.Gulo yang sudah pernah menjadi guru inti tingkat nasional, guru harus jadikan ini pengalaman yang sangat penting untuk menentukan masa depan anak pada pendidikannya.

Seharusnya guru  mata pelajaran di sekolah harus bijak dalam menentukan Nilai  KKM pelajarannya , artinya tidak ada di bawah 85 sehingga siswa tidak terkendala melanjutkan pendidikannya kenjenjang yang lebih tinggi.

Selain itu juga di tuntut kebijakan menentukan nilai-nilai siswa pada setiap pelajaran untuk memperbanyak tugas-tugas siswa , maupun tugas portofolio sehingga siswa mampu mengumpulkan nilai yang lebih baik, apa lagi klo siswanya berprestasi di bidang tertentu harus guru mata pelajaran memberi dukungan kepada siswa melalui pemberian nilai yang tinggi, ungkapnya.

(Red/alisa).

Share:
Komentar

Berita Terkini