Jawa Tengah // MSN,
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun,, Duka Mendalam dari Purworejo, Jawa Tengah, pada hari Rabu (7/5) yang lalu, menjadi hari yang menyisakan luka mendalam bagi dunia pendidikan Indonesia, khususnya bagi masyarakat di Magelang dan sekitarnya.
Sebuah tragedi memilukan terjadi di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener. Dalam kecelakaan tersebut, sebanyak 11 orang guru paud dari Mendut, Magelang, dinyatakan meninggal dunia.
Kecelakaan maut ini terjadi ketika sebuah truk tronton diduga mengalami rem blong, lalu melaju tak terkendali dan menghantam sebuah mobil angkot yang membawa rombongan guru tersebut.
Perjalanan yang awalnya ditujukan untuk menyampaikan belasungkawa menghadiri takziah ke rumah duka justru berujung pada duka yang jauh lebih besar.
Para guru paud tersebut bukan sedang dalam perjalanan wisata. Mereka tidak sedang berlibur atau bersantai, dan naas ternyata mereka menjemput ajalnya sendiri.
Mereka sedang menjalankan misi kemanusiaan yang penuh empati dan ketulusan—menyampaikan duka cita atas kepergian sesama. Sayangnya, niat mulia itu harus berakhir dengan kehilangan yang amat menyayat hati.
Duka ini tidak hanya milik keluarga yang ditinggalkan, tapi juga milik seluruh bangsa. Dunia pendidikan kehilangan sosok-sosok mulia: para pendidik yang telah mendedikasikan hidup mereka demi mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Mereka adalah pahlawan—meski tanpa tanda jasa resmi—yang jejak langkahnya begitu berarti.
Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya. Selamat jalan, para pahlawan pendidikan.
Semoga Allah SWT menerima segala amal baik kalian, melapangkan jalan menuju surga, serta memberikan kesabaran dan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan.(PJS)