KERINCI//MSN,
Program Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang tengah berjalan di sejumlah desa dalam Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh menuai kritik tajam dari masyarakat.
Berdasarkan pantauan LSM semut merah di lapangan , Sabtu (20/09/2025), program kelompok tani di berbagai wilayah seperti Kecamatan Danau Kerinci Barat, Tanah Cogok, Sitinjau Laut, Siulak, dan Siulak Mukai tersebut, dinilai tidak sesuai harapan. Hal serupa juga ditemukan di beberapa desa di kabupaten kerinci koto beringin kabupaten sulak di nilai asal jadi dan Tampa ada papan informasi .
masyarakat merasa bingung atas proyek tersebut yang tidak ada papan informasi yang membuat masyarakat jadi tanda tanya , nilai pekerjaan proyek P3A tersebut dan dikerjakan secara swadaya oleh kelompok tani itu, menurut warga, memiliki banyak kelemahan. Sejumlah pihak menyoroti mutu pekerjaan yang buruk serta dugaan penyimpangan yang dinilai melenceng dari tujuan utama program Balai Wilayah .
Padahal, landasan hukum program ini cukup jelas. UU Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, PP Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi, hingga Permen PUPR Nomor 12/PRT/M/2015 semuanya menekankan pentingnya peran serta petani dalam pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi.
Seorang warga, egan di sebut nama nya mengaku kecewa dengan hasil yang di kerjakan dengan asal jadi saja .
“dwngan kualitas bangunannya, sangat jauh dari harapan. Anggaran besar tapi hasilnya tidak maksimal. Kami juga bingung siapa sebenarnya kelompok tani pelaksana program ini,” ungkapnya.
, petani lainnya, juga menyuarakan hal senada.
“P3A kali ini sama saja dengan sebelumnya, tidak transparan, hasil pekerjaan juga rendah kualitasnya, dan tidak memakai papan impormasi ” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Balai Wilayah koto beringin kecamatan sulak maupun kelompok pelaksana belum memberikan keterangan resmi. Meski begitu, desakan agar program ini dievaluasi terus menguat di tengah masyarakat.
(Rama)