TAPANULI UTARA//MSN,
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara secara resmi meluncurkan Aplikasi HUTA SEHAT (Hidup Unggul Tapanuli Sistem Elektronik Hapus Stunting) sebagai inovasi digital dalam mempercepat penurunan angka stunting di wilayah Taput.
Peluncuran yang digelar di Sopo Partungkoan Tarutung ini Selasa(28/10/2025).
Acara dibuka dengan tarian sambutan Panomu-nomuon dari siswa SMP Negeri 1 Tarutung, dan dilanjutkan dengan laporan kegiatan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Tapanuli Utara, Donna Nursiti Situmeang, S.IP.
Dalam laporannya, Donna Situmeang menjelaskan bahwa aplikasi HUTA SEHAT dikembangkan karena masih terdapat perbedaan signifikan antara data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menunjukkan angka stunting 32,5%, dan data EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sebesar 7,5%.
Perbedaan data tersebut menjadi latar belakang perlunya sistem digital terpadu yang menyatukan seluruh data lintas kementerian agar akurat, real-time, dan berkelanjutan.
Aplikasi HUTA SEHAT memuat berbagai data penting, seperti:
Data stunting by name by address per desa dan kecamatan
Data dana desa yang dialokasikan untuk percepatan penurunan stunting
Data keluarga berisiko stunting (ibu hamil, menyusui, dan baduta)
Data underweight, wasting, kekerasan perempuan dan anak
Data penerima bantuan, pelayanan kesehatan, pelayanan KB, dan data Dasawisma PKK.
Peluncuran aplikasi dilakukan oleh Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si, M.Si, didampingi oleh Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) Provinsi Sumatera Utara, Dicky Eko Pranoto, S.Sos, para Asisten, Ketua TP PKK Ny. Neni Angelina JTP Hutabarat br. Purba, serta Staf Ahli TP PKK Ny. Lisa Deni Lumbantoruan br. Malau, dan beberapa Kepala OPD terkait.
Dalam arahannya, Bupati menegaskan bahwa HUTA SEHAT adalah wujud transformasi digital Pemkab Taput dalam menekan angka stunting secara efektif.
“Aplikasi ini bukan hanya alat, tetapi sistem kerja baru yang mempercepat penanganan stunting. Data yang akurat dan terintegrasi memungkinkan setiap kebijakan dibuat tepat sasaran dan berdampak langsung kepada masyarakat,” ujar Bupati.
Beliau juga mengajak seluruh perangkat daerah, camat, tenaga kesehatan, penyuluh KB, dan kader pendamping untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi ini sebagai bentuk kerja nyata dalam percepatan penurunan stunting di Taput.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Tapanuli Utara Ny. Neni Angelina JTP Hutabarat br. Purba dalam sambutannya menegaskan komitmen TP PKK sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
“PKK berperan sentral melalui kader di tingkat desa, terutama dalam pendampingan keluarga berisiko stunting, edukasi gizi, serta penguatan Posyandu dan Dasawisma. Kami siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan program berjalan efektif hingga ke tingkat keluarga,” ujarnya.
Ketua TP PKK juga menekankan pentingnya pendataan dan pelaporan rutin agar data keluarga berisiko stunting dapat terus diperbarui dan dimasukkan ke dalam sistem HUTA SEHAT secara berkelanjutan.
Acara turut diisi dengan sosialisasi aplikasi HUTA SEHAT yang dibawakan oleh tim alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), yaitu Andrew Ringgas Naoki Hutasoit, S.T., Juan Firdaus, S.T., dan Diah Ayu Pratiwi, S.T.
Mereka menjelaskan fitur dan fungsi aplikasi yang mengintegrasikan data dari berbagai sektor untuk mempermudah pemantauan dan pengambilan keputusan.
Kegiatan ditutup dengan tarian persembahan “Marsiadapari” dari siswa SMP Negeri 1 Tarutung yang melambangkan semangat gotong royong dan kerja bersama dalam mewujudkan masyarakat Taput yang unggul dan sehat.
Dengan hadirnya aplikasi HUTA SEHAT, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara berharap program percepatan penurunan stunting dapat berjalan lebih konvergen, holistik, dan berkelanjutan, demi mewujudkan generasi Taput yang unggul, sehat, dan berdaya saing.
(Red/A.Gulo)



