MEDAN // MSN,
Suasana mencekam terjadi saat proses eksekusi lahan di Jalan Aluminium, Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Kamis (17/7/2025).
Warga terlibat bentrok dengan aparat kepolisian setelah upaya eksekusi oleh Pengadilan Negeri (PN) Medan memicu kemarahan massa.
Insiden bermula ketika petugas dari PN Medan datang untuk melanjutkan proses eksekusi dan pembersihan rumah-rumah yang telah dihancurkan. Awalnya, warga sempat menenangkan diri. Namun emosi kembali memuncak saat melihat petugas pembantu dari PN berada di lokasi.
Situasi pun berubah menjadi kacau. Aksi kejar-kejaran antara warga dan petugas terjadi di tengah suasana panas. Petugas pembantu dari PN bahkan sempat mencari perlindungan kepada aparat kepolisian karena amukan warga yang marah.
Tak lama berselang, kericuhan meluas dan terjadi bentrokan langsung antara warga dan personel Brimob yang melakukan pengamanan.
Dua Warga Luka Serius Diduga Akibat Pemukulan
Dalam bentrokan tersebut, dua warga mengalami luka cukup parah. Satu orang menderita luka di bagian wajah, sedangkan satu lainnya mengalami luka robek di bibir.
Warga menduga kedua korban mengalami kekerasan fisik dari aparat Brimob. Hal ini memicu kemarahan lanjutan dari massa yang kemudian menuntut agar pelaku pemukulan dari pihak Brimob bertanggung jawab.
“Kami tidak terima. Dua saudara kami dipukuli, darahnya mengucur. Tapi tak satu pun petugas yang mengaku,” teriak salah seorang warga di lokasi kejadian.
Eksekusi Dibubarkan, Ketegangan Belum Reda
Setelah situasi semakin tak terkendali, aparat akhirnya memutuskan membatalkan proses eksekusi. Namun, puluhan warga masih mengejar petugas dari PN Medan sebagai bentuk protes atas tindakan sebelumnya.
Meskipun aparat telah mundur dari lokasi, ketegangan belum sepenuhnya reda. Warga masih berjaga dan menuntut keadilan serta pertanggungjawaban atas kekerasan yang dialami dua korban luka.(Red/Tim)
