Padang Pariaman // MSN,
Tahukah kamu di belahan dunia yang menganut budaya patriarki, Minangkabau hadir sebagai pengecualian yang membanggakan. Di sini, wanita adalah pusat peradaban. Dialah pemilik rumah gadang, pewaris suku, dan penentu arah adat. Padusi Minang, begitu kami menyebutnya.
Anggun dalam tutur, santun dalam sikap, dan teguh dalam pendirian. Tapi keistimewaan itu bukan hanya soal kecantikan lahiriah. Ia dibentuk oleh adat dan nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun — dikenal sebagai Sumbang 12, larangan adat yang menjaga martabat dan keluhuran perempuan Minangkabau.
Apa itu Sumbang 12?
Ini adalah 12 pantangan yang diajarkan kepada setiap anak gadih Minang. Bukan untuk membatasi, tapi untuk melindungi dan mengangkat derajatnya. Karena setiap padusi Minang adalah calon Bundo Kanduang — ibu adat yang dihormati, tempat bertanya, tempat bermusyawarah.
Berikut ringkasan Sumbang 12 yang harus dipegang teguh:
1. Sumbang Duduak – Duduk harus sopan, tidak seperti lelaki
2. Sumbang Tagak – Berdiri jangan berkacak pinggang, apalagi di tangga
3. Sumbang Jalan – Jalan santun, tidak mendongkak
4. Sumbang Kato – Kata harus lembut, tak menyela
5. Sumbang Caliak – Tatapan mata tak boleh menantang
6. Sumbang Makan – Makan dengan anggun, jangan rakus
7. Sumbang Pakai – Pakaian longgar, tak membentuk tubuh
8. Sumbang Karajo – Kerja yang sesuai kodrat, tak memaksakan diri
9. Sumbang Tanyo – Bertanya dengan sopan dan santun
10. Sumbang Jawek – Jawab seperlunya, tidak asal
11. Sumbang Bagaua – Bergaul dalam batas norma
12. Sumbang Kurenah – Perilaku yang tidak memalukan
Padusi Minang itu bukan wanita biasa.
Ia adalah tiang rumah gadang.
Ia adalah madrasah pertama.
Ia adalah mutiara yang dijaga bukan karena lemah, tapi karena terlalu berharga untuk sembarang tangan.
Dan ketika semua ini telah diterapkan, barulah ia bisa naik satu tingkat lagi, menjadi “Anak Basuntiang Nan Salapan” — simbol perempuan dewasa yang paripurna dalam rumah tangga dan adat.
Dunia boleh berubah, tapi nilai ini tetap abadi. Karena sejatinya, perempuan Minang adalah cahaya yang menjaga marwah peradaban.
Kalau kamu bangga punya ibu, saudara, atau istri Padusi Minang — bagikan tulisan ini!, Karena di balik kelembutannya, tersembunyi kekuatan yang tak tertandingi.
(Rahma)