News

Christopher Seorang Pelajar Indonesia yang Menjadi CEO Startup AI di Usia 18 Tahun

Admin

Jakarta // MSN,

Kisah Inspiratif, Ditolak 11 Kali di Negeri Sendiri, Diundang Google, Kini Jadi CEO Startup AI di Usia 18!.

Namanya Christopher Farrel Millenio Kusuma — anak muda yang pernah dianggap “terlalu muda untuk bicara teknologi”, kini justru menjadi sorotan dunia, Kamis.(10/7/25)

Semua berawal dari riset kecerdasan buatan (AI) yang ia kerjakan sejak SMP. Berbekal rasa ingin tahu dan internet seadanya, Farrel mulai mengembangkan sistem AI untuk mendeteksi gangguan mental melalui ekspresi wajah dan suara. Ia mengirimkan risetnya ke berbagai lembaga dan lomba ilmiah di Indonesia.

Hasilnya?, 11 kali Ditolak. Bukan karena tak berbakat, tapi karena dianggap belum "layak" karena masih pelajar dan idenya dianggap terlalu “mimpi”.

Tapi Farrel tidak berhenti. Ia menulis ulang proposalnya dalam bahasa Inggris, mengirimkannya ke luar negeri. Hingga suatu hari sebuah email masuk: “You’re invited to present your research at Google AI Conference.”

Ya, Google tertarik. Bukan hanya itu, ia juga diberi mentor untuk mengembangkan teknologinya lebih jauh.

Hari ini, di usia baru 18 tahun, Farrel adalah CEO dari startup AI kesehatan mental yang berbasis di Singapura dan memiliki mitra kerja dari berbagai negara. Teknologinya bahkan mulai digunakan dalam platform konseling digital.

“Kalau saja saya menyerah di penolakan ke-7, ke-8, atau ke-10, saya mungkin tidak akan berdiri di titik ini,” katanya.

Pelajaran dari Farrel

Kadang, untuk dilihat, kamu harus berani melampaui batas yang biasa. Jangan takut ditolak. Kadang, mimpi besar mu memang terlalu sempit untuk dipahami orang yang belum siap.(Red/Tim)

Share:
Komentar

Berita Terkini